Kemarin ada sebuah masalah yang sebenarnya bukan masalah besar. mungkin bisa dikatakan masalah kecil. tapi yang penting bukan masalahnya tapi munculnya ide setelah masalah itu muncul.
bagi kita yang berada di indonenesia membuang barang buakanlah masalah, apalagi barangnya masih bagus. tapi di Japan, membuang adalah sebuah masalah. apalagi yang dibuah bukan barang harian seperti pembungkus dll. kemaren saya berencana membuang kursi makan untuk anak. kursinya masih bagus, tapi karena kami sudah tidak membutuhkan maka kami berencana membuangnya. seperti biasa tiket seharga 500 Yen atau sekitar 40 ribu rupiah harus kami tempelkan di kursi tersebut. saya menaruhnya di dekat tempat sampah dengan harapan akan diambil oleh petugas. kemudian saya pun pergi bekerja seperti biasa.
sore harinya ketika saya pulang ternyata masih saya dapati kursi itu belum diambil petugas. saya pun terpakasa mengambilnya kembali untuk dibuang lain waktu. karena jadwal pembuangan barang-barang besar cuma sekali dalam 2 minggu.
setelah saya masukan kembali ke kamar kami, sayapun mulai melihat-lihat kursi itu sembari bertanya kenapa kursi ini tidak diambil?. kemudian kami sekeluarga sholat maghrib berjamaah. selesai sholat, ide mulai muncul. saya melihat anak saya yang sedang duduk di depan komputer. saya membayangkan jika anak saya duduk diatas sebuah kursi saat nonton komputer.
akhirnya tanpa pikir panjang saya mulai merealisasikan ide itu. saya segera ambil gergaji besi dan kupotong keempat kaki kursi itu. kursi yang dulunya tinggi kini menjadi sebuah kursi yang pendek dan lucu. saya segera sodorkan kursi itu kepada anak saya dan merekapun kini berebutan untuk memakai kursi itu.
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa memanfaatkan sebuah barang yang seharusnya kami buang. ternyata hanya dengan memotong kaki kursi itu, saya bisa memberikan sebuah kursi yang disukai anak-anak kami. kursi yang dulunya ga bisa dipake dan harus dibuang kini menjadi rebutan.
ternyata selalu ada “Ide dibalik masalah”.
ini hanya contoh kecil yang mungkin bisa dikatakan kebetulan. tapi ini menambah keyakinan saya akan firman Allah dalam surat Alam Nasrah (Qs 94: 5-6) ….karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
dan yang pasti semua yang Allah takdirkan pasti ada tujuannya. Allah tidak menetapkan takdirnya sia sia belaka.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Qs 3:191).
semoga kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian.
wassalam
mmm..pengalaman yg menarik 🙂 klo masalah yang slalu datang dan pergi dlm wktu yg berdekatan, gmn? belum selese masalah satu dah ada masalah lain yg datang.sebenernya ada hikmah apa ya yg bisa diambil??