Feeds:
Posts
Comments

Pelajaran Pagi Ini

Alhamdulillah, tambah 1 lagi mahasiswa bimbingan saya yang lulus hari ini. Sambil menunggu menguji 1 lagi mahasiswa bimbingan saya yang akan pendadaran pukul 10.30 wib, saya ingin menulis beberapa paragraf yang semoga bisa memberikan hikmah bagi saya khususnya dan pembaca semuanya.

Tidak terasa mahasiwa bimbingan saya yang sepertinya baru kemaren mengerjakan tugas akhir, hari ini sudah lulus ujian pendadaran. Tak terasa waktu berjalan begitu sangat cepat. Masih ingat saat mahasiswa ini datang kepada saya untuk mengadukan kendala demi kendala yang dia hadapi. Dengan berjalanya waktu kendala itupun teratasi. Dan tibalah hari ini dimana dia sangat bergembira karena sudah dinyatakn lulus pendaran.

Yang ingin saya garis bawahi dari peristiwa ini adalah kata MELANGKAH/ atau BERGERAK. Saat kita mempunyai masalah atau persoalan janganlah kita memikirkan sampai detai cara menyelesaikan persoalan itu tanpa melakukan tindakan apapun kecuali rencana. Yang kita perlukan sebenarnya adalah langkah dan rencana yang tidak perlu terlalu detail tetapi sebuah rencana untuk berjalan satu langkah kedepan.

Sebagai permisalan jika kita tinggal di sebuah desa yang terpencil dan pada suatu malam kita diminta pergi ke desa tetangga yang dipisahkan oleh sebuah jalan desa yang sangat gelap gulita karena tidak ada peneranngan jalan. Kita diminta segera pergi ke desa tersebut untuk membeli obat yang sangat dibutuhkan untuk salah seorang tetangga kita. kita hanya dibekali sebuah senter yang paling bisa menyinari 2 meter di hadapan kita. Apakah kita mau mengerjakan atau menunggu pagi yang mana bisa jadi tetangga kita sudah terlambat ditolong.

Dengan senter yang hanya bisa menerangi 2 meter di hadapan kita, kita harus mulai berjalan. Kita tidak perlu menunggu jalan terang benderang untuk melakukannya karena bisa jadi saat itu sudah terlambah. Kita harus mulai berjalan sambil mengamati apa yang tejadi. Hanya itulah yang kita perlukan. Ketika langkah demi langkah kita ambil maka tidak terasa kita sudah sampai di kampung sebelah.

Itulah sebuah pelajaran yang bisa saya petik pagi ini. Semoga bisa bermanfaat.

 

Herianto

Tak terasa hampir tiga tahun sudah saya berada di Jepang. Bergelut dengan waktu untuk mendapatkan sebuah impian. Serasa baru kemaren saya berangkat dari jogja. Tepatnya 16 Oktober 2006.

Selama tiga tahun saya mendapat banyak sekali pelajaran. Satu tahun pertama ketika masih sendiri di sini, berat badan turun hampir 10 kg. Tahun pertama yang penuh stress bagi saya. Tahun pertama yang masih merupakan tahun transisi.  Urusan riset dan keluarga sangat menyita pikiran saya. Anak anak sakit sampai harus menginap di rumah sakit padalah saya ada di jepang. So cuma bisa telpon, bingung dan menangis saja dari sini.

Di tahun kedua saya membawa keluarga. Alahamdulillah masalah kangen keluarga bisa teratasi. Memang masalah itu tak akan pernah hilang selagi kita masih bernafas. Meski sudah bersama keluarga ada saja masalah yang datang silih berganti.

Ketakutan akan tidak bisa menyelesaikan studi sangat menghantui saya di tahun ketiga. Langkah demi langkah saya jalani dengan harap harap cemas. Jurnal, konferen, dan lainnya harus segera kelar jika saya ingin lulus.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau berikan saya sensei yang sangat pengertian. Dengan sabar beliau membimbing saya. Semoga tiga tahun dalam kenangan ini akan berakhir dengan wisuda di tanggal 25 September 2009. Mohon doanya selalu dari pembaca semua.

Kamis, 12 Maret 2009 adalah hari yang akan selalu kami ingat. saat itu sebuah musibah menimpa anak kami yang kedua. dia terjatuh saat bermain dengan temannya sehingga bibir bawahnya sobek dan harus dijahit.

Sore itu saya yang sedang santai di rumah menunggu kedatangan istri dan anak anak dari sekolah dikejutkan dengan sebuah sms yang bunyinya: “maaf umi terlambat pulang karena baru ngantar syafik ke rumah sakit”. sayapun langsung panik. segera kutelpon istri yang saat itu sedang naik kereta listrik menuju rumah. tapi karena signal lemah sayapun gagal menelpon. saya baru bisa menelpon ketika istri dan anak anak sedang transit di sebuat stasiun. sayapun berusaha mengorek informasi yang terjadi. sedih, khawatir, dll bercampur jadi satu.

Di rumah saya terus menunggu kedatangan mereka dengan cemas. akhirnya sms datang yang meminta saya menjemput mereka. segera kukayuh sepeda menuju tempat pemeberhentian bisa terdekat. ketika bis datang saya pandangi satu persatu penumpang yang turun sampai kulihat sesosok anak sesosok anak kecil yang tidak asing bagi saya. kali ini saya langsung melihat bibirnya yang besar. sekali lagi saya segera mengintrogasi istri tentang kejadian yang telah berlalu.

Istri saya mengatakan jika kejadian itu begitu cepat terjadi saat dia sedang mengambil air wudhu.

Bibir anak kami yang begitu besar dengan empat jahitan membuat anak kami tak bisa makan dan minum. hampir semalaman kami harus menjaga tidurnya yang tidak nyenyak karena sakit, haus, dan lapar jadi satu. semalaman kami terus berdiskusi tentang musibah yang baru menimpa ini.

Hari jumat, 13 Maret 2009 menjadi hari yang lebih mengerikan lagi. pagi harinya kami harus memerisakan anak kami lagi karena akan diobservasi tentang hasil jahitan hari kamis. setelah diperiksa dokter, ternyata ada infeksi di luka tersebut. akhirnya dokter membuka kembali jahitan dan mengoperasi luka yang baru dijahit hari kamisnya. ternyata lukanya begitu dalam dan lebar. kemarin kurang terdeteksi karena tertutup darah yang mengering. hampir 45 menit anak kami terus menangis di ruang operasi itu. kami hanya bisa berdoa untuk itu.

Alhamdulillah setelah saat itu sedikit demi sedikit anak kami berangsur pulih. mulai bisa minum pake sedotan, makan, dll.

Alhamdulillah hari ini Rabu, 18 september anakku sudah lebih baik lagi. semoga engkau lekas sembuh anakku.

Buku buat Midori

Assalamualaikum

ini saya upload buku yang pernah saya janjikan. mohon maaf karena baru sempat sekarang.

1. Sifat Mandi Janabat

2. Tata Cara Mandi Janabat (ringkas)

3. Sifat Wudhu

4. Tata Cara Wudhu (ringkas)

semoga bisa bermanfaat

Wassalamualaikum

Abu Zaki

Subhanalloh…..

Ini pertama kali saya ke seoul-korea selatan. saya datang ke sini dalam rangka mengikuti international seminar. ada satu pengalaman yang lumayan menarik untuk saya tulis. sebelum datang ke seoul, panitia seminar menyarankan peserta 2 hotel. Holiday Inn dan Hamilton Hotel. mereka menyarankan peserta untuk booking kamar di dua hotel tersebut. dalam benak saya, saya berfikir jika mudah mencari hotel. akhirnya sayapun mencoba booking kamar lewat internet. ternyata yang tersedia tinggal satu kamar. kemudian saya mencoba hotel hamilton. hampir satu minggi saya email, tidak ada balasan dari mereka.

karena waktu tinggal satu minggu, akhirnya saya menelpon kedua hotel tadi dari tokyo, ternyata emang udah full. bingung deh harus kemana. kemudian kucoba hubungi panitia seminar dan menjelaskan semua kondisi yang ada. merekapun merekomendasikan sebuah hotel lainnya. hotel ini lebih kecil dan kurang terkenal dibanding kedua hotel tadi. Itaewon Hotel, itulah nama hotel tersebut.

saya segera menelpon hotel ketiga karena waktu sudah sangat mendesak. Alhamdulillah saya bisa booking 2 kamar. buat saya dan professor saya. dari sinilah cerita mulai. setelah saya seach di internet ternyata Itaewon hotel dekat dengan sebuah masjid besar di seoul. Seoul Central Mosque, itulah nama masjid tersebut. di sekitarnya juga banyak toko makanan halal. Subhanalloh…..ternyata ini lho rahasianya. saya jadi bisa lebih dekat ke masjid dan mudah mendapatkan makanan halal di sebuah negara yang notabene susah mendapatkan masjid dan makanan halal.

kadang kita tidak tahu apa yang akan Allah berikan kepada kita sebelum kejadian itu terjadi. mungkin awalnya kita mengeluh atau bertanya tanya ada apa ini. tapi setelah semuanya dijabarkan oleh Allah, maka kita akan paham ada apa itu.

kita adalah makhluk yang sangat tidak tahu dihapadap Allah sebagai zat yang serba tahu. oleh karena itu janganlah sedetikpun kita lupa untuk berdoa agar kita selalu diberikan hidayah-Nya untuk mengarungi dunia ini dimana kita tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang apa yang akan terjadi di masa datang.

wallahu’alam bishawwab

Herianto

Seoul-Korea Selatan

Learning Process

Bagi pembaca yang pernah berlaja robotika maka tidak akan asing dengan judul di atas. Learning process sangatlah penting bagi robot. dengan proses tersebut maka robot akan bisa belajar dari apa yang sudah ia lakukan untuk melakukan prediksi ataupun pengambilan keputusan untuk gerakan atau langkah selanjutnya. semakin banyak robot bergerak dan mengambil data maka akan semakin banyak data yang terkumpul yang pada akhirnya aka membuta robot semakin cerdas. beda dengan robot yang hanya diam saja. meski dua robot tersebut di program dengan program yang sama maka hasilnya akan sangat berbeda. robot yang selalu bergerak dan bergerak maka dia aka belajar dan belajar. sedang robot yang hanya diam saja maka proses pembelajaran tak berlangsung.

begitulah diri kita. jika kita bergerak dan bergerak maka kita akan belajar dan belajar. meski kita menemui kegagalan dan kesusahan maka kesusahan dan permasalahan yang ada akan membuat otak kita berusaha mencari jawaban yang lebih baik dari jawaban sebelumnya. dengan jawaban yang lebih baik ini maka kita akan menemukan jalan jalan baru yang bisa kita lalui.

berbeda sekali jika kita hanya diam saja atau terlalu lama berandai andai apalagi disertai dengan ketakutan dan ketakutan maka jangan berharap kita akan cepat mendapatkan jawaban dari permasalahan kita.

saya yakin semua dari kita pernah mengalami learning process. saat kita diam kita hanya bisa melihat jalan di depan kita paling jauh 1 km. kita tidak akan tahu ada apa setelah 1 km. jika kita terlalu lama memikirkan ada apa setelah 1 km dan sebagainya maka waktu kita akan habis. coba bandingkan dengan orang yang segera berjalan setelah berfikir maka dia akan melihat ada apa setelah 1 km. jika memang ada percabangan maka dia akan segera berfikir untuk memilih jalan yang harus dituju. jika jalan ternyata buntu maka dia akan segera balik dan mencari jalan yang lain.

semoga kita bisa terus berjalan dan berjalan dalam rangka belajar dan belajar. semoga usaha yang kita lakukan akan dimudahkan oleh Allah. karena kita yakin sesudah kesusahan ada kemudahan, dan sesudah kesusahan ada kemudahan.

wassalamualaikum

Abu Zaki

Kita dan angka 8

simbol-81Hidup di dunia dapat saya simbolkan dengan angka 8. angka 8 di samping mempunyai 2 bagian utama yang hampir sama besar, yaitu bagian atas dan bagian bawah. bagian atas sengaja saya beri lingkaran putih di tengah sedang yang di bawah saya beri linkaran hitam. ini untuk menyimbolkan 2 keadaan yang berbeda. baik dan buruk, semangat dan malas, positif dan negatif, dan keadaan keadaan lainnya.

Hukum pertama dari simbol angka 8 adalah kita sebagai manusia hanya akan selalu berada di salah satu lingkaran atas atau bawah saja. kalo kita sedang di bawah maka tidak mungkin kita berada di atas dan begitu sebaliknya. Hukum yang kedua adalah berlakunya kelembaman dalam setiap lingkaran. jika kita sedang berada di lingkaran atas maka kita akan dengan sendirinya berada di atas kecuali ada gaya luar yang akan menarik kita turun ke lingkaran bawah. begitu juga ketika kita ada di lingkaran bawah maka kita akan merasa nyaman di lingkaran bawah jika tidak ada sesuatu yang bisa menarik kita ke atas.

Hukum ketiga yang juga berlaku adalah hukum gravitasi. hukum ini ingin menegaskan jika sesuatu yang berada di atas akan dengan sendirinya jatuh ke bawah jika tidak ada gaya yang bisa mengimbanginya. tetapi yang ada di bawah mustahil akan naik dengan sendirinya tanpa bantuan gaya tarik dari atas.

mari kita renungkan. saat kita sedang dalam keadaan giat belajar maka kita akan semakin giat dan giat belajar. ketika kita malas maka kita akan semakin malas dan malas. ketika kita sedang berbuat baik maka kita akan berusaha berbuat baik yang lain. begitu juga ketika kita sedang berbuat jahat maka akan muncul kejahatan yang lain.

dari giat belajar kita akan dengan sendirinya menjadi malas dengan berjalannya waktu jika kita tidak menjaganya. tetapi jika kita dalam kondisi malas maka kita agak susah untuk otomatis jadi rajin belajar.

semakin lama kita dalam suatu lingkaran maka gaya kelembamannya akan semakin kuat. gaya inilah yang akan menjaga kita selalu dalam lingkaran. jadi jika kita ingin selalu dalam lingkaran yang di atas atau lingkaran baik maka pastikan diri kita selalu dalam lingkaran itu. jangan sekali kali mecoba turun ke lingkaran bawah karena akan mereset gaya kelembaman tadi. jika gaya sudah direset kita akan memerlukan gaya lebih besar untuk kembali ke lintasan atas lagi.

semoga tulisan ini bisa mengingatkan saya pribadi dan pembaca agar kita berusaha selalu dalam lingkaran yang atas.

Herianto

Ayo Bangkit

Hari ini tanggal 28 oktober 2008 bangsa kita memperingati hari sumpah pemuda. sambil mendengarkan presentasi temen yang saya tidak faham tentang apa, saya iseng bermain main angka 28-10-2008. pertama saya coba jumlahkan hari, bulan, tahun dengan nilai maksimum 10. hari, 2+8=10; bulan karena sudah sepuluh saya biarkan saja. tahun 2+0+0+8=10. ternyata baik hari,bulan, maupun tahun menuju ke angka 10. saya bisa sebut sebagai angka kesempurnaan. nilai 10 biasanya menjadi nilai tertinggi di buku rapot. so, hari ini 28-10-2008 merupakan hari yang sangat istimewa karena merupakan hari kesempurnaan.

setelah itu, hari, bulan, dan tahun yang sekarang sama sama bernilai 10 kita coba jumlahkan lagi. 1+0=1. sekarang hari, bulan, dan tahun menunjuk ke angka 1. saya saya senang ketika dulu sekolah menjadi rangking 1 di kelas. angka ini saya simbolkan dengan kejayaan.

dari hitung-hitungan ala herianto ini dan dengan mengucap kata “Bismillah”, saya bertekad untuk menjadikan hari ini 28-10-2008 sebagai hari kebangkitan bagi saya pribadi dan keluarga. saya dan keluarga ingin menjadikan hari ini sebagai momentum dalam mencapai kesuksesan dunia dan akherat. kami ingin hari yang saya simbolkan dengan kesempurnaan dan kejayaan sebagai titik awal menuju kebahagiaan dunia dan akherat.

mari kita jadikan momentum ini sebagai kebangkitan diri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan dunia.

  • kalau bukan dari diri, trus dari mana ?
  • kalo bukan dari sekarang, trus kapan ?

wassalamualaikum

Abu Zaki

Bismillah

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatu

perkenankan saya menulis sebuah cerita yang semoga bisa diambil manfaatnya oleh kita kita.

seperti biasa setiap hari minggu masjid kampus UGM mengadakan kajian. hari itu yang datang lumayan banyak. karena datang terlambat saya tidak tahu pasti apa tema hari itu. sayapun segera mengambil posisi duduk diantara kerumunan jamaah lainnya. dari kajian yang sekitar satu jam itu ada sebuah kalimat yang masih saya ingat.

“Ternyata kita lebih takut kepada manusia ketimbang kepada Allah”

  • kita malu, takut sehingga membuat kita tidak menonton blue film atau melakukan hal lainnya jika ada orang tua kita di rumah. jika rumah kosong kitapun melakukannya. dimana Allah ?  lebih takutkah kita kepada orang tua ketimbang kepada Allah ?
  • ketika kita sedang nonton blue film dan tiba tiba temen datang mengetuk pintu maka kita akan buru buru mematikan komputer kita. dimana Allah ? lebih takut dan malukah kita kepada teman ketimbang Allah ?

masih banyak lagi perilaku perilaku kita yang menunjukan kita lebih takut kepada manusia ketimbang kepada Allah.

ini berbeda sekali dengan kisah pada zaman kholifah Umar R.A. ketika umar sedang berkeliling didengarnya sebuah percakapan antara seorang ibu dan anak perempuannya. saat itu ibunya meminta anaknya agar mencampur susu dengan air. sanga anak menjawab, “bagaimana jika kholifah umar melihat bu ?”. ibunya balik membalas, ” kan umar tidak tahu saat ini”. dari mulut anaknya terdengar jawaban yang begitu mulia. “meski umar tidak melihat, tapi Allah tahu bu”.

mendengar jawaban itu umar segera pulang dan meminta salah satu anaknya segera menikahi anak gadis itu. singkat cerita, dari mereka lahirlah anak perempuan yang lebih dikenal dengan nama ummi ashim. kemudia ummi ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. dari perkawinan inilah lahirlah Umar bin Abdul Aziz.saya yakin banyak diantara kita tahu siapa Umar bin Abdul Aziz. seorang khalifah besar dari bani umayah.

saya yakin semua dari kita menginginkan akan lahirnya generasi generasi yang bisa membawa perubahan pada indonesai, dunia dan islam pada khususnya. marilah mulai kita tanamkan pada diri kita sifat seperti anak perempuan penjual susu tadi. meski kita tidak melihat Allah yakinlah jika Allah melihat kita.

mohon maaf jika ada salah dikata. yang baik datangnya dari Allah semata sedangkan kalo ada kesalahan dari saya yang hanya manusia biasa.

wassalamualaikum

Abu Zaki

Presentasi tanpa persiapan

Baru saja saya menyelesaikan diskusi mingguan dengan profesor saya. setiap minggu kami mengadakan diskusi kelompok untuk mempresentasikan perkembangan riset kami. hampir hari hari digunakan untuk mempersiapkan bahan buat diskusi tersebut.

kadang hari buat diskusi sangat kita tunggu tunggu ketika kita mempunya data yang bagus untuk disajikan. tapi kondisi bisa  berubah jika tidak ada hasil atau data yang akan kita presentasikan. hari hari pastinya akan penuh stress. meski banyak waktu kita belum tentu menghasilkan data yang memuaskan apalagi jika kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan. ini yang paling menyedihkan dan membuat stress bagi saya.

seperti juga diskusi hari ini. semalaman saya mencari ide buat diskusi tadi. tapi tak satupun ide keluar sampai saya pilih tidur karena mengantuk. baru sekitar pukul 7 pagi saya coba cari cari ide lagi. otak bener bener buntu pagi ini. Alhamdulillah jam 8.30 ide itu datang setelah saya mencoba membaca dan menganalisis sebuah paper.

akhirnya kutulis ide itu meski dengan waktu yang sangat terbatas. saya yakin ide itu sangat jauh dari sempurna. akhirnya pukul 10.40 diskusi itu dimulai. saya mulai mempresentasikan ide saya kemudian dilanjutkan dengan profesor yang memberi saya masukan.

Alhamdulillah, diskusi itu berjalan sangat memuaskan. saya sangat senang sekali dengan respon prof saya yang begitu baik. Alhamdulillah ya Allah. engkau telah lunakan hatinya. saya yakin semua ini adalah kehendakmu.

dalam hati saya hanya berandai andai jika saya harus tidak menyia nyiakan kesempatan ada. saya harus lebih belajar dan berusaha lebih giat lagi. saya yakin jika saya lebih giat lagi, insya Allah saya bisa lebih baik.

ingin sekali diri ini bisa lebih baik hari demi hari.

mulailah perubahan dari diri kita